News Sinjai Utara – Perayaan Maulid Akbar Khalwatiyah Samman di Pattene, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros tahun ini diperkirakan akan dipadati oleh sekitar 20 ribu jamaah dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Tradisi tahunan ini selalu menjadi magnet bagi jamaah tarekat Khalwatiyah Samman yang ingin memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh kekhidmatan.

Tradisi Religius yang Mendalam
Baca Juga : Polres Maros Raup Rp146 Juta dari PPPK Paruh Waktu, Biaya SKCK Rp30 Ribu Per Orang
Maulid Akbar Khalwatiyah Samman bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi umat Islam dari berbagai kabupaten dan kota. Ribuan jamaah biasanya hadir dengan pakaian serba putih, membawa syair pujian, serta mengikuti zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh para mursyid tarekat.
Menurut panitia pelaksana, persiapan acara sudah mencapai 90 persen, mulai dari penataan lokasi, pengaturan arus lalu lintas, hingga penyediaan tempat istirahat bagi jamaah. “Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian, dan relawan untuk memastikan acara berjalan aman dan lancar,” ujar H. Abdul Rahman, Ketua Panitia Maulid Akbar 2025.
Antisipasi Kemacetan dan Pengamanan
Dengan jumlah jamaah yang mencapai puluhan ribu orang, aparat kepolisian bersama Satpol PP dan relawan masyarakat dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi acara. Jalan menuju Pattene akan diberlakukan rekayasa lalu lintas sementara agar arus kendaraan tetap lancar dan jamaah bisa masuk serta keluar dengan tertib.
Kapolres Maros, AKBP Yudi Santoso, menegaskan bahwa pengamanan akan dilakukan secara ketat. “Kami siagakan ratusan personel untuk menjaga keamanan jamaah, mulai dari titik kedatangan hingga pelaksanaan acara di pusat kegiatan,” jelasnya.
Makna Maulid Akbar bagi Jamaah
Bagi jamaah Khalwatiyah Samman, Maulid Akbar bukan sekadar peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga momentum memperkokoh ukhuwah islamiyah serta memperkuat ajaran tasawuf yang mereka amalkan.
Salah seorang jamaah asal Bone, Nur Aisyah, mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali hadir. “Setiap tahun saya berusaha hadir, karena suasana zikir bersama ribuan orang ini memberikan ketenangan batin dan memperkuat iman,” ujarnya.
Dampak Ekonomi bagi Maros
Selain bernilai religius, acara Maulid Akbar ini juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Pedagang makanan, penyedia transportasi, hingga penginapan lokal merasakan lonjakan pendapatan karena ramainya jamaah yang datang. Pemerintah Kabupaten Maros pun menyambut baik kegiatan ini sebagai salah satu event keagamaan yang sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Maulid Akbar Khalwatiyah Samman sudah menjadi tradisi besar di Maros. Selain memperkuat spiritualitas, juga membantu meningkatkan ekonomi lokal,” kata Bupati Maros, H. Andi Syamsu Alam.
Penutup
Maulid Akbar Khalwatiyah Samman 2025 di Pattene, Maros. Menjadi bukti bahwa tradisi keagamaan masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan. Dengan perkiraan 20 ribu jamaah yang hadir. Acara ini bukan hanya menjadi simbol cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan memperkuat jalinan sosial masyarakat.