,

Ditjen Perkebunan Dorong Kemandirian Benih dan Penguatan Industri Gula Nasional

by -117 Views

News Sinjai Utara – Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian RI pada 2025 menegaskan komitmennya untuk mendorong kemandirian benih tebu unggul sebagai langkah strategis memperkuat industri gula nasional. Program ini ditujukan agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor benih dan mampu menciptakan varietas yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim serta produktif di lahan kering.

Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan » Produksi Gula Jadi  Prioritas, Kementan Siapkan Benih Unggul Bermutu
Ditjen Perkebunan Dorong Kemandirian Benih dan Penguatan Industri Gula Nasional

Menurut Ditjen Perkebunan, perbaikan kualitas benih merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan rendemen gula, memperpendek masa tanam, dan mengurangi biaya produksi petani. Upaya ini juga sejalan dengan target swasembada gula konsumsi yang telah dicanangkan pemerintah.

Baca Juga : Harga Karet SGX Sicom Naik Rp204 Per Kg pada Selasa 16 September 2025

Tantangan Industri Gula Nasional

Selama beberapa dekade, industri gula Indonesia menghadapi berbagai tantangan seperti ketergantungan impor, produktivitas tebu rendah, infrastruktur pabrik yang tertinggal, serta tingginya biaya produksi. Kondisi ini berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan daya saing gula nasional di pasar global.

“Jika masalah benih tidak segera dibenahi, maka sulit untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri. Kemandirian benih menjadi pintu masuk menuju kedaulatan pangan, khususnya gula,” ujar perwakilan Ditjen Perkebunan dalam forum nasional 2025.

Langkah Strategis Penguatan Industri

Untuk menjawab tantangan tersebut, Ditjen Perkebunan merancang sejumlah program strategis, antara lain:

  • Pengembangan varietas unggul tebu yang tahan hama, penyakit, serta adaptif pada lahan marginal.

  • Peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan budidaya modern, manajemen kebun, dan penerapan mekanisasi.

  • Revitalisasi pabrik gula dengan teknologi terbaru agar lebih efisien dan mampu menyerap tebu dari petani.

  • Kerja sama riset dan inovasi dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk mempercepat kemandirian benih.

Langkah ini tidak hanya difokuskan pada produksi, tetapi juga memastikan rantai pasok gula dari hulu hingga hilir berjalan lebih efisien.

Kolaborasi dengan Petani dan Swasta

Keberhasilan program ini membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah, petani, dan sektor swasta. Ditjen Perkebunan menegaskan bahwa petani tebu adalah garda terdepan dalam produksi gula, sementara peran swasta dibutuhkan dalam investasi teknologi serta perluasan lahan produktif.

Pemerintah juga menyiapkan regulasi insentif bagi perusahaan yang berkontribusi dalam riset benih unggul maupun modernisasi pabrik gula. Dengan demikian, industri gula nasional dapat berkembang secara berkelanjutan.

Harapan ke Depan

Dengan kemandirian benih dan penguatan industri gula nasional, Indonesia diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berpeluang menjadi eksportir gula di masa depan. Selain itu, kesejahteraan petani tebu diyakini akan meningkat karena harga jual yang lebih stabil dan hasil panen yang lebih produktif.

Penutup

Kemandirian benih tebu adalah fondasi penting dalam membangun industri gula nasional yang tangguh. Ditjen Perkebunan optimis, melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa mewujudkan swasembada gula serta memperkuat kedaulatan pangan pada 2025 dan tahun-tahun berikutnya.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.