News Sinjai Utara — Bencana angin puting beliung melanda wilayah Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan pada Jumat (19/9/2025). Akibatnya, sebanyak 7 rumah warga rusak dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta. Peristiwa ini menambah daftar bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di daerah pesisir pada musim pancaroba.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan pihaknya langsung bergerak cepat menurunkan tim untuk membantu warga terdampak.
Baca Juga : Siswa SMAN 1 Sinjai Pukul Guru, Prof Arismunandar: Harus Diusut Secara Hukum, Jangan Dibiarkan!
Kondisi Rumah Warga Usai Bencana
Sebagian besar rumah yang rusak mengalami kerusakan pada atap dan dinding akibat terpaan angin kencang. Beberapa rumah bahkan nyaris rata dengan tanah. Warga yang terdampak terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat untuk menghindari risiko lebih lanjut.
“Angin datang tiba-tiba, atap rumah langsung beterbangan. Kami hanya bisa menyelamatkan diri,” ungkap salah seorang warga korban.
Respons Cepat Pemerintah Daerah
BPBD Sinjai bersama aparat desa dan relawan segera melakukan pendataan serta membantu membersihkan puing-puing rumah yang rusak. Bantuan darurat berupa makanan siap saji, terpal, dan perlengkapan dasar juga telah disalurkan untuk meringankan beban warga.
Pemerintah Kabupaten Sinjai menyampaikan komitmennya untuk memberikan bantuan lanjutan, termasuk perbaikan rumah rusak melalui program tanggap darurat bencana.
Estimasi Kerugian dan Dampak Ekonomi
Kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp50 juta, mencakup kerusakan rumah, perabotan, serta mata pencaharian warga yang terganggu. Beberapa nelayan di Pulau Sembilan juga mengaku tidak dapat melaut karena kondisi cuaca yang masih tidak menentu.
Imbauan Kewaspadaan Musim Pancaroba
BPBD Sinjai mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa. Angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi merupakan ancaman nyata di wilayah pesisir saat musim pancaroba. Warga diingatkan untuk memperkuat struktur rumah dan segera melapor jika terjadi kerusakan agar dapat ditangani dengan cepat.
“Cuaca ekstrem bisa datang tanpa tanda-tanda jelas. Kami minta warga selalu siaga dan memperhatikan informasi dari BMKG,” tegas Kepala BPBD Sinjai.
Kesimpulan
Bencana puting beliung di Pulau Sembilan, Sinjai, yang merusak 7 rumah dengan kerugian Rp50 juta menjadi peringatan penting akan perlunya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Dengan respons cepat pemerintah daerah, diharapkan pemulihan dapat berjalan lebih baik, dan masyarakat terdampak segera mendapatkan kembali tempat tinggal yang layak.
