,

Air PDAM di Sinjai Utara Kembali Asin! Warga Resah, Pengusaha Depot Air Hentikan Produksi

by -52 Views

News Sinjai Utara — Warga Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, kembali mengeluhkan kondisi air PDAM yang terasa asin dalam beberapa hari terakhir. Masalah ini memicu keresahan masyarakat karena air yang keluar dari kran tidak bisa digunakan untuk memasak, mencuci, atau keperluan rumah tangga lainnya.

Warga keluhkan Layanan Air PDAM Tirta Sinjai, Sudah Sepekan Tak Mengalir -  Sulselpos
Air PDAM di Sinjai Utara Kembali Asin! Warga Resah, Pengusaha Depot Air Hentikan Produksi

Tak hanya warga, sejumlah pengusaha depot air isi ulang juga mengaku terpaksa menghentikan sementara produksi karena kualitas air baku dari PDAM tidak memenuhi standar. “Airnya terasa asin sekali. Kalau dipakai untuk produksi galon, hasilnya tidak layak jual,” ujar Andi, salah satu pengelola depot air di Jalan Persatuan Raya, Jumat (10/10/2025).

Baca Juga : Jasa Raharja Sinjai dan Pemkab Perkuat Sinergi Tingkatkan Pelayanan Keselamatan Lalu Lintas

Keluhan serupa juga disampaikan oleh warga Lingkungan Lappa dan Balangnipa. Mereka mengatakan kondisi air asin ini sudah berlangsung sejak awal pekan dan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Banyak warga akhirnya beralih membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari, yang menyebabkan permintaan air kemasan meningkat tajam.


PDAM Sinjai Akui Terjadi Perubahan Kualitas Air

Direktur PDAM Tirta Sinjai Bersatu, Muhammad Anwar, membenarkan adanya keluhan warga terkait rasa asin pada air PDAM. Ia menjelaskan bahwa fenomena tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh intrusi air laut, yakni masuknya air laut ke sumur-sumur sumber air baku PDAM akibat penurunan debit air tanah di musim kemarau panjang.

“Debit air tanah kita saat ini turun drastis. Sumber air dari sumur bor di wilayah pesisir mulai terpengaruh oleh air laut. Kami sudah mengirim tim teknis untuk melakukan pengujian dan pembersihan pipa distribusi,” jelas Anwar.

Pihak PDAM juga menyatakan sedang menyiapkan langkah darurat dengan melakukan penyedotan air dari sumber alternatif di daerah perbukitan yang tidak terpengaruh intrusi laut. Namun, langkah ini memerlukan waktu karena jarak sumber baru cukup jauh dari pusat kota dan memerlukan penyesuaian jaringan pipa.


Warga Harap Solusi Cepat dari Pemerintah Daerah

Sementara itu, warga berharap ada solusi cepat agar mereka tidak terus-menerus membeli air galon yang memberatkan biaya rumah tangga. Sejumlah tokoh masyarakat meminta agar Pemkab Sinjai turun tangan membantu PDAM dalam penanganan jangka pendek dan jangka panjang.

“Kalau musim kemarau, air pasti asin. Ini sudah berulang tiap tahun. Harusnya sudah ada sistem cadangan air bersih,” ungkap Rahmawati, warga Lappa.

Menanggapi hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sinjai mengaku tengah berkoordinasi dengan PDAM untuk mencari sumber air permukaan baru yang lebih stabil. Pemerintah daerah juga berencana mengajukan bantuan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk pembangunan sumur dalam dan instalasi pengolahan air bersih (IPA).


Langkah Jangka Panjang: Pembangunan IPA Baru

Sebagai langkah jangka panjang, PDAM Tirta Sinjai Bersatu akan membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) tambahan di kawasan Bulupoddo pada 2026 mendatang. Proyek ini diharapkan bisa memperkuat pasokan air bersih ke Sinjai Utara dan mencegah dampak intrusi air laut yang semakin parah akibat perubahan iklim.

“Pembangunan IPA baru jadi solusi permanen agar warga tak lagi mengalami air asin setiap musim kemarau,” kata Anwar.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.