News Sinjai Utara – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pemerhati Lingkungan (AMPERA) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, melayangkan ultimatum keras kepada PT Trinusa Resources, perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
>>>>>Pemicunya, pihak perusahaan dua kali mangkir dari agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh DPRD Sinjai terkait persoalan lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Baca Juga : PDAM Sinjai Klarifikasi Soal Air Asin: Akibat Pasang Tinggi, Distribusi Terdampak
Ketua AMPERA Sinjai, Muhammad Fajar, menyebut sikap abai PT Trinusa Resources menunjukkan ketidakseriusan perusahaan dalam menjawab berbagai keluhan warga sekitar tambang.
“Kami sudah dua kali hadir dalam RDP bersama DPRD, tapi pihak perusahaan tidak pernah datang. Ini bentuk pelecehan terhadap lembaga rakyat dan masyarakat yang terdampak,” tegas Fajar, Senin (13/10/2025).
RDP Bahas Dugaan Pencemaran dan Tanggung Jawab Sosial
Rapat Dengar Pendapat yang digagas oleh Komisi III DPRD Sinjai sejatinya membahas dugaan pencemaran lingkungan, kerusakan lahan, serta minimnya kontribusi perusahaan terhadap masyarakat di wilayah operasi tambang.
Namun, absennya pihak PT Trinusa Resources membuat pembahasan tidak berjalan efektif. DPRD berencana menjadwalkan pemanggilan ulang sekaligus meminta klarifikasi resmi dari perusahaan.
“Kami sudah memberikan ruang dialog, tapi kalau tidak ada itikad baik, tentu kami akan merekomendasikan langkah lebih tegas,” ujar Ketua Komisi III DPRD Sinjai, Andi Herman.
AMPERA Ancam Bawa Masalah ke Senayan
Kekecewaan AMPERA memuncak setelah dua kali upaya audiensi gagal. Mereka menegaskan akan membawa persoalan ini ke tingkat nasional, termasuk mengadukan PT Trinusa Resources ke Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan lingkungan hidup.
“Kalau DPRD Sinjai tidak bisa menindak, kami akan ke Senayan. Kami ingin pemerintah pusat tahu bagaimana perusahaan tambang di Sinjai beroperasi tanpa tanggung jawab sosial yang jelas,” ujar Fajar dalam orasinya di depan kantor DPRD.
AMPERA juga mengancam akan menggelar aksi besar-besaran di lokasi tambang jika perusahaan kembali menghindar dari dialog publik.
DPRD Minta Perusahaan Kooperatif dan Transparan
Pihak DPRD Sinjai berharap PT Trinusa Resources segera hadir dalam pertemuan lanjutan agar situasi tidak semakin memanas.
Dewan menilai, dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan, termasuk memastikan program CSR dan pengelolaan lingkungan berjalan sesuai regulasi.
“Kami hanya ingin ada keterbukaan data dan tanggung jawab yang jelas. Jangan sampai konflik sosial muncul karena komunikasi yang tidak dibangun,” kata Andi Herman menambahkan.
Masyarakat Harap Ada Kepastian dan Keadilan
Warga di sekitar wilayah tambang berharap agar permasalahan ini segera mendapat solusi konkret. Mereka mengaku selama ini hanya merasakan dampak lingkungan. Seperti keruhnya sumber air dan rusaknya akses jalan, tanpa kompensasi memadai dari pihak perusahaan.
AMPERA menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga pemerintah pusat turun tangan.
“Kami tidak menolak investasi, tapi harus ada keadilan bagi rakyat Sinjai,” pungkas Fajar.
