News Sinjai Utara – Perubahan zaman membawa pengaruh besar terhadap pola asuh orang tua kepada anak. Psikolog keluarga menilai bahwa pola asuh lintas generasi di Indonesia terus mengalami transformasi, mulai dari yang otoriter pada era Baby Boomer, hingga lebih demokratis di era Generasi Milenial dan Gen Z.

Dari Otoriter ke Demokratis
Psikolog perkembangan anak, dr. Rani Wulandari, menyebut bahwa orang tua pada generasi sebelumnya cenderung menerapkan pola asuh otoriter, di mana anak harus patuh tanpa banyak bertanya.
Namun kini, terutama di era digital, pola asuh lebih demokratis. Orang tua berusaha mendengarkan pendapat anak, memberi ruang dialog, serta memperhatikan aspek emosional.
“Kalau dulu anak sering dituntut untuk mengikuti aturan tanpa kompromi, sekarang orang tua lebih terbuka untuk mendiskusikan keputusan bersama anak,” ungkap Rani.
Baca Juga : Cegah Cacingan, Begini Cara Tepat Minum Obat Cacing
Pengaruh Teknologi dan Media Sosial
Salah satu faktor terbesar yang membedakan pola asuh lintas generasi adalah teknologi dan media sosial. Orang tua zaman dulu lebih banyak mengontrol aktivitas anak di dunia nyata, sementara sekarang, tantangan terbesar justru ada di dunia digital.
Anak-anak generasi Alpha tumbuh dengan gadget, internet, dan media sosial sejak usia dini. Orang tua dituntut untuk mampu menyeimbangkan kebebasan digital dengan pengawasan, tanpa mengekang kreativitas anak.
Tantangan Pola Asuh Modern
Meski lebih terbuka dan demokratis, pola asuh modern juga menghadapi tantangan. Beberapa di antaranya:
-
Screen time anak yang berlebihan
-
Kecenderungan orang tua sibuk bekerja sehingga waktu bersama anak berkurang
-
Ketergantungan anak pada validasi media sosial
Psikolog menekankan bahwa orang tua harus konsisten dalam memberikan batasan, tetapi tetap mengedepankan pendekatan hangat dan penuh empati.
Pentingnya Adaptasi Orang Tua
Menurut para ahli, tidak ada pola asuh yang sempurna. Namun, orang tua yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman akan lebih mudah menciptakan hubungan sehat dengan anak.
“Pola asuh sebaiknya menyesuaikan dengan kebutuhan anak, perkembangan zaman, serta nilai-nilai keluarga yang dijunjung,” tambah Rani.
Menuju Pola Asuh Seimbang
Psikolog mendorong agar orang tua di era modern mampu menghadirkan pola asuh yang seimbang: tegas namun penuh kasih sayang, membebaskan tetapi tetap memberi batasan.
Dengan demikian, anak-anak tidak hanya tumbuh cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara emosional dan sosial.