News Sinjai Utara – Kasus mengejutkan terjadi di salah satu SMA di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, ketika seorang siswa memukul wakil kepala sekolah (wakasek) di ruang Bimbingan Konseling (BK). Peristiwa itu berlangsung saat siswa tersebut dipanggil bersama orang tuanya untuk mendapatkan pembinaan.

Kejadian ini sontak menjadi sorotan publik dan memunculkan kekhawatiran terhadap kondisi disiplin serta hubungan antara guru, siswa, dan orang tua di sekolah.
Baca Juga : Siswa SMA Ngamuk Pukul Guru Wakasek di Sinjai Dikeluarkan dari Sekolah
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang dihimpun, insiden terjadi pada awal pekan September 2025. Siswa berinisial A (17) dipanggil ke ruang BK bersama kedua orang tuanya karena terlibat masalah kedisiplinan di sekolah.
Namun, saat proses pembinaan berlangsung, terjadi ketegangan. Siswa tersebut tiba-tiba emosi dan melakukan tindakan kekerasan dengan memukul wakasek yang mendampinginya. Guru lain yang berada di ruangan langsung melerai dan menenangkan situasi.
Tanggapan Pihak Sekolah
Pihak sekolah membenarkan adanya insiden tersebut dan menyayangkan sikap tidak terpuji siswa. Kepala sekolah menegaskan bahwa sekolah akan menindaklanjuti kasus ini sesuai aturan yang berlaku, termasuk mempertimbangkan sanksi sesuai tata tertib.
“Sekolah berkomitmen menjaga lingkungan belajar yang aman. Insiden ini akan menjadi bahan evaluasi agar ke depan tidak terjadi lagi,” ujar kepala sekolah.
Reaksi Orang Tua dan Komite Sekolah
Orang tua siswa yang hadir saat kejadian disebut terkejut dengan tindakan anaknya. Komite sekolah menilai kasus ini perlu ditangani secara bijak, tidak hanya dengan hukuman, tetapi juga melalui pendekatan psikologis untuk memahami penyebab emosi berlebihan yang ditunjukkan siswa.
Mereka juga mendorong sekolah memperkuat peran guru BK serta melibatkan orang tua dalam pendampingan intensif.
Polisi Turun Tangan
Kepolisian setempat dilaporkan sudah menerima aduan dari pihak sekolah terkait tindak kekerasan ini. Meski demikian, langkah mediasi tetap diutamakan agar penyelesaian bisa dilakukan secara kekeluargaan tanpa mengesampingkan aturan hukum.
“Jika ada laporan resmi, tentu akan kami tindaklanjuti. Namun kami juga membuka ruang mediasi antara sekolah dan pihak keluarga,” kata Kapolres Sinjai.
Pentingnya Pendidikan Karakter
Kasus ini membuka kembali diskusi soal pentingnya pendidikan karakter di sekolah. Para pemerhati pendidikan menilai bahwa selain pembelajaran akademik, siswa juga harus dibekali kemampuan mengelola emosi, menghargai guru, serta memahami etika sosial.
Kesimpulan
Insiden siswa SMA di Sinjai yang memukul wakasek saat berada di ruang BK bersama orang tuanya menjadi perhatian serius. Pihak sekolah, keluarga, hingga aparat hukum kini berupaya mencari solusi terbaik. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran penting agar dunia pendidikan lebih memperkuat pembinaan karakter, disiplin, dan komunikasi antara siswa, guru, serta orang tua.